Sabtu, 05 Februari 2011

Dasar Laut Sangihe Talaud Kaya Spesies Baru

LAUTAN nan luas masih menyimpan misteri. Menyingkap misteri itulah yang menjadi misi utama ekspedisi National Oceanic and Atmosphere Administration (NOAA) Okeanos Explorer Program sejak 2009.

Adalah sang pionir ekspedisi laut, Dr Robert Ballard dan koleganya dari Institute for Exploration yang berkampus di Mystic, Connecticut,-Amerika Serikat, yang menggerakkan penelitian di dasar laut.Ballard berkesimpulan bahwa muka Bumi ini jauh lebih banyak dipenuhi lautan ketimbang daratan. Juga dipastikandi bawah laut terdapat beragam spesies baru yang masih asing bagi manusia. "Hampir 95$ laut belum tereksplorasi isinya," terang Ballard.


Kini, dengan kecanggihan teknologi, Ballard dan kawan-kawan terus berupaya memecahkan misteri dasar laut. Kapal riset yang mereka gunakan dilengkapi radar yang bisa memantulkan sinyal ke satelit, remotely operated vehicles (ROVs) sensor, dan sistem komputer super. ROVs ini bisa merekam gambar sampai kedalaman laut 6.000 meter.

Dengan kapal NOAA

Okeanos Explorer, tim pun bergerak menuju Asia, tepatnya ke Kepulauan Sangihe Talaud, Sulawesi Utara, Juli lalu. Ekspedisi selama tiga minggu yang berakhir pada 14 Agustus itu secara mengejutkan menemukan adanya gunung berapi di dasar laut. Gunung api ini sangat aktif.Hasil lainnya tak kalah mencengangkan. Sedikitnya 40 spesies baru baik tanaman maupun binatang ditemukan di dasar laut Sangihe Talaud. Dengan teknologi resolusi tinggi, gambar-gambar spesies itu bisa ditampilkan cukupsempurna.

Meski belum diketahui jenis apa saja spesies baru tersebut, temuan itu semakin menunjukkan kekayaan sumber daya laut di Indonesia. Bentuk spesies-spesies anyar yang hidup di Laut Sangihe-Talaud pun cukup unik.Ada hewan berwarna merah berbentuk lima jari, yang kemudian disebut dengan nama si tangan merah. Istilah lainnya adalah si lili laut yang ditemukan di kedalaman 516 meter.

Ada pula ikan berwarna gelap dengan muka datar seperti kodok dan berkaki empatseperti kura-kura. Tidak kalah menariknya, binatang mirip kaki seribu berwarna merah. Ada pula landak ungu, tanaman mirip busa yang ternyata kelompok kamivora, dan laba-laba laut.Ballard yakin masih banyak spesies baru yang tersebar di Indonesia dan belum banyak diketahui secara umum.Dia optimisme pula dengan banyaknya temuan dalam ekspedisi ini akan semakin menambah cakrawala di dunia penelitian dasar laut. (NOAA Okeanos Explorer. com/Nda/H-1)

Sumber :
Media Indonesia, 30 Agustus 2010, dalam :
http://bataviase.co.id/node/363724

Tidak ada komentar:

Posting Komentar