Sabtu, 05 Februari 2011

Profil Kabupaten Sangihe

Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan bagian integral dari Provinsi Sulawesi Utara, dengan ibukota Tahuna. Secara geografis terletak di 2o4 13 - 4o44 22 LU dan antara 125o9 28 - 125o56 57 BT, luas keseluruhan daerah ini adalah 746,57 km2, secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 14 Kecamatan dan 123 Desa, berbatasan langsung dengan Republi Filipina disebelah utara, Kabupaten Kepulauan Talaud di sebelah timur, Kabupaten Minahasa di sebelah selatan, dan Laut Sulawesi di sebelah barat.



Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan, pertanian masih menjadi andalan daerah ini, Sektor Pertanian merupakan sektor basis berkembangnya sektor-sektor lain dan menempati posisi strategis dalam struktur perekonomian daerah karena kontrubisinya sangat dominan terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto. komposisi tanah di daerah kepulauan yanng terletak di bagian utara KTI ini potensial untuk tanaman perkebuanan seperti kelapa, cengkeh, pala, kakao, vanili, kopi, kacang tanah, dan jambu mete, seluruh perkebuan di daerah ini merupakan perkebuanan rakyat. Tanaman perkebunan yang menjadi komoditas unggulan adalah kelapa, pala, cengkeh, meskipun kelapa merupakan komoditas utama tanaman terbesar, daerah ini masih megimpor minyak goreng dari Manado dan Bitung. Hal ini dikarenakan industri pengolah kelapa menjadi minyak goreng belum dikembangkan, begitu pula untuk industri pengolahan cengkeh dan pala belum tersedia.



Selain memiliki komoditas unggulan dari perkebunan, wilayah maritim ini memiliki potensi perikanan laut, dalam kondisi perairan laut yang belum tercemar terdapat berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis, misalnya ikan tuna, kerapu, layang, cakalang, dan hasil budi daya laut seperti rumput laut, teripang, dan mutiara.



Kelancaran akses transportasi dan komunikasi ke luar daerah secara tidak langsung juga memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan potensi daerah ini , infrastruktur yang memadai mempermudah arus barang dan jasa.

Daerah ini juga telah memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung diantaranya telah terdapat Bandara Naha Natuna yang terletak di Kepulauan Sangihe dan tiga buah Pelabuhan utama yaitu Pelabuhan Marore, Pelabuhan Kawaluso, dan Pelabuhan Tagulandang, serta terdapat dukungan sarana pembangkit tenaga listrik, air bersih, gas dan jaringan telekomunikasi.

Lihat Peta Lebih Besar


Sumber :

http://regionalinvestment.com/newsipid/displayprofil.php?ia=7103

Sumber Gambar:

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kepulauan_Sangihe
http://www.sangihe.go.id/potensidaerah/image/petapertambangan.jpg
http://beritamanado.com/2010/09/15/berita-foto-kota-tahuna/

Kabupaten Sangihe

Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan kabupaten di Propinsi Sulawesi Utara, yang berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud tahun 2000, dengan ibu Kota Tahuna.

Luas wilayahnya 1.012,93 km² dengan penduduk sebanyak 129.609 jiwa (2001), dan meliputi 14 Kecamatan. Sangihe berasal dari kata Sang dan Ihe. Banyak pulau di daerah ini, jumlahnya sekitar 105 pulau, 79 pulau di antaranya tidak berpenghuni dan 26 pulau berpenghuni.

TNI AL Hibahkan Kapal untuk Transportasi Warga Sangihe

TNI Angkatan Laut menghibahkan sebuah kapal perangnya untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara. Menurut siaran pers Dinas Penerangan TNI AL hari ini, Rabu 2 Februari 2011, kapal hibah tersebut akan digunakan sebagai kapal penumpang bagi masyarakat setempat.

Kapal eks KRI Karang Unarang-985 itu akan melayani masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terluar, seperti Pulau Tahuna, Kahakitan, Tagulandang, Miangas, Marore, dan Manado setiap hari. Usai dihibahkan, kapal itu berganti nama menjadi KM Bawangun Nusa-1.

OH SANGIHE (TUMATINGANG SARANGLANGI)

Mengamati Migrasi Raptor dari Puncak Lenganeng, Sangihe

Oleh: Denny Piara & Wesley Pangimangen

Puncak Lenganeng (443 meter dari permukaan laut) merupakan salah satu puncak tertinggi yang ada di kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Tempatnya yang tinggi membuat suhu di puncak terasa sejuk. Oleh pemerintah Kabupaten Sangihe, tempat ini dijadikan sebagai pusat pembangunan sarana pendukung komunikasi sekaligus menjadi tempat uji coba pembangkit listrik tenaga angin. Dari tempatnya yang tinggi, yang berjarak sekitar 9 km dari ibukota kabupaten Tahuna, kita bisa menikmati pemandangan Kota Tahuna dengan latar belakang Teluk Tahuna nan cantik. Butuh waktu sekitar 45 menit untuk bisa mencapai lokasi ini.

Kawasan Lenganeng yang sejuk, menjadikannya sebagai salah satu area favorit bagi petani setempat untuk mengembangkan usahanya, khususnya para petani sayuran. Dan dari sinilah sayur-sayuran di pasok untuk memenuhi kebutuhan sayuran untuk warga di Tahuna dan sekitarnya.

Kabupaten Kepulauan Sangihe Raih Penghargaan Ketahanan Pangan Nasional

Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara berhasil meraih penghargaan tertinggi di bidang ketahanan pangan yakni Penghargaan Ketahanan Pangan Nasional tahun 2010 menyusul suksesnya program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe dalam gerakan pemanfaatan halaman rumah dan makanan pokok alternatif tanpa nasi.

Ekspedisi Pulau Kawaluso Kabupaten Kepulauan Sangihe

Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara bergerak menuju Pulau Kawaluso. Pulau Kawaluso adalah pulau terdepan yang termasuk kedalam wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe. Di Kabupaten ini terdapat dua pulau terdepan lainnya yaitu Pulau Marore dan Pulau Kawio.

Dari Bitung Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara berlayar dengan kapal perintis KM Meliku Nusa. Kapal ini melayani pelayaran dengan rute Bitung-Tahuna-Kawaluso-Kawio-Marore-Miangas-Karatung-Siau-Tagulandang-Biaro-Bitung. Berlayar selama dua hari, dengan jarak 179, 93 Mil Laut atau sekitar 333, 23 Kilometer Tim Ekspedisi tiba di Pulau Kawaluso.

Dasar Laut Sangihe Talaud Kaya Spesies Baru

LAUTAN nan luas masih menyimpan misteri. Menyingkap misteri itulah yang menjadi misi utama ekspedisi National Oceanic and Atmosphere Administration (NOAA) Okeanos Explorer Program sejak 2009.

Adalah sang pionir ekspedisi laut, Dr Robert Ballard dan koleganya dari Institute for Exploration yang berkampus di Mystic, Connecticut,-Amerika Serikat, yang menggerakkan penelitian di dasar laut.Ballard berkesimpulan bahwa muka Bumi ini jauh lebih banyak dipenuhi lautan ketimbang daratan. Juga dipastikandi bawah laut terdapat beragam spesies baru yang masih asing bagi manusia. "Hampir 95$ laut belum tereksplorasi isinya," terang Ballard.

Bendera Filipina Dikibarkan di Sangihe

Perhatian pemerintah Indonesia yang lebih banyak tertuju pada pembangunan Pulau Jawa dan wilayah barat Indonesia adalah fakta yang memang usang. Itu sebabnya, dibutuhkan cara membetot perhatian Jakarta supaya menoleh ke timur atau wilayah pinggiran yang lama terabaikan.

Pada titik itulah, anggota Komisi I DPRD Sulawesi Utara Ben Alotia menyodorkan seruan yang mengagetkan. Ia meminta warga Kepulauan Sangihe dan Talaud mengibarkan bendera Filipina.

Cerobong Asap di Dasar Laut Sangihe

Tim Indonesia Ekspedisi Sangihe Talaud atau Index/Satal 2010 kerja sama Indonesia-Amerika Serikat berhasil mengidentifikasi sebagian temuannya. Di antaranya, di kedalaman sekitar 2.000 meter ditemukan cerobong gunung api bawah laut yang bersuhu 300-400 derajat celsius.

Ekspedisi itu dimulai awal Juli 2010 dan direncanakan berlangsung sampai 10 Agustus 2010.

Kegiatan tersebut melibatkan 32 ilmuwan Indonesia dan 12 ilmuwan Amerika Serikat yang menganalisis hasil-hasil eksplorasi bawah laut dengan kapal riset Okeanos Explorer melalui Pusat Komando Penelitian di kantor Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan di Ancol, Jakarta Utara, serta di Seattle, Amerika Serikat.

Penemuan Ekosistem 4000 Meter Bawah Laut Sangihe

Apakah Anda pikir kehidupan air di bawah laut Indonesia tidak memiliki keunikan seperti laut-laut dalam lainnya di negara lain? Fantastis, sebuah ekosistem sempurna di kedalaman lebih dari 4.000 meter di bawah laut ditemukan di laut Sangihe, Sulawesi Utara, terungkap dalam ekspedisi Index Satal yang merupakan kolaborasi antara peneliti Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Dalam waktu tiga bulan, 20 peneliti asal Indonesia yang berasal dari Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Perguruan Tinggi, serta delapan peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administator (NOAA) menjelajahi gunung-gunung bawah laut di perairan tersebut.

Dampak Pertambangan Emas di Kabupaten Kepulauan Sangihe

Menyikapi karakter Kepulauan Sangihe yang rawan bencana membuat LSM Yayasan Suara Nurani (YSN) kuatir. Karenanya dalam rangka Peringatan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2010 ini, LSM YSM menggelar Diskusi Publik, tentang dampak pertambangan emas di Kepulauan Sangihe.

Menurut Dra Jull Takaliuang Direktir YSN, fakta menunjukkan bahwa di setiap dekade masyarakat pesisir merasakan dan melihat terjadinya fenomena luas daratan (pulau) mulai mengecil karena abrasi. Bahkan, secara kasat mata nampak dan dirasakan masyarakat adalah longsor, banjir, gempa bumi, dll yang sering melanda pada beberapa tahun terakhir ini.